PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Makalah
Disusun Guna Memenui Tugas
Mata Kuliah : Ekonomi Makro Islam
Dosen Pengampu : Muchlish,
Disusun Oleh :
Denny
Alfiana Anggraeni (122311034)
Iffa Rifqi Lutfiyan (122311050)
Lina
Novianita (122311062)
Naili Rif’atul Latifah (122311124)
Ramadlotun Ni’mah (122311100)
Rina Mutmainah (122311097)
Muhammad
Zainuddin (122311082)
Budi Triyono (122311127)
Ahmad
Syafi’an (122311018)
Ahmad
Mirza Ch (122311016)
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling
ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan produksi barang atau jasa yang tinggi
(optimal) efesiensinya. Dalam
analisis ekonomi sering dimisalkan bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna. Akan tetapi dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur organisasinya di
golongkan kepada persaingan sempurna yang murni,
yaitu yang cirri-cirinya
sepenuhnya bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah mendekati ciri-cirinya,
yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan sektor pertanian.
Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak terwujud dalam prakteknya, tetapi sangat penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan perusahaan dalam persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan sempurna dapat kita jadikan landasan dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis struktur pasar lainnya. Disamping itu, analisis keatas persaingan sempurna adalah suatu permulaan yang baik didalam mempelajari cara-cara perusahaan dalam menentukan harga dan produksi didalam usaha mereka untuk mencari keuntungan yang
maksimum.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian Pasar Persaingan Sempurna ?
2.
Apa Saja Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna ?
3.
Apa Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna ?
4.
Bagaimana Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek ?
5.
Pemaksimuman Jangka
Panjang ?
6.
Prinsip-Prinsip Pasar
Persaingan Sempurna ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pasar
Persaingan
Sempurna
Pasar
persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan
penawaran yang ditandai oleh jumlah produsen dan konsumen sangat banyak dan
hampor tidak terbatas.[1]
Pasar Persaingan Sempurna merupakan dunia para price-taker.
Sebuah perusahaan
yang bersaing sempurna menjual produk yang sifatnya homogen (produk yang
identik dengan produk yang dijual oleh perusahaan-perusahaan
lain dalamindustri). Produk itu sedemikian kecil dibandingkan pasarnya sehingga tidak dapat mempengaruhi harga pasar, produk itu hanya mengikuti harga yang berlaku.[2]
Pasar persaingan sempurna ditandai hal-hal oleh hal-hal berikut ini yaitu :
1.
Ada banyak pembeli dan penjual, sebeg itu banyaknya sehinggamasing-masing hanya membeli dan menjual sebagian sangat kecil saja dari jumlah total yang
diperdagangkan dipasar.
2.
Perusahaan menjual produk yang standar dan homogen seperti satu gantang gandum atau selembar saham Amazon.com.
3.
Penjual dan pembeli memperoleh informasi secara sempurna tentang harga dan ketersediaan semua sumber daya dan produk.
4.
Perusahaan dan sumber daya bebas untuk bergerak atau berpindah, yaitu mereka dalam jangka tertentu dapat dengan mudah masuk atau keluar industri.
Jika keadaan diatas ada dalam suatu pasar, masing-masing pelaku pasar tidak dapat mengendalikanharga. Harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar. Sebuah perusahaan dalam pasar persaingan sempurna disebut sebagai price taker
(penerima harga)
karena perusahaan tersebut mau tidak mau harus menerima harga yang ada.
Contoh pasar persaingan sempurna antara lain pasar saham dan obligasi, pasar komoditas dasar seperti emas dan perak, pasar mata uang asing, dan pasar sebagian besar produk pertanian sepertig andum, jagung dan ternak.[3]
B.
Ciri-ciri
Pasar
Persaingan
Sempurna
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang diuraikan sebagai berikut :
1.
Jumlah produsen banyak dan volume produksi setiap produsen hanya merupakan bagian (share) yang
kecil dari
volume transaksi total di dalam
pasar,
sehingga masing-masing produsen tidak mampu menentukan harga.
2.
Produk yang dihasilkan oleh para produsen adalah bersifat homogeny,
sehingga produksi satu produsen merupakan substitusi yang
sempurna bagi produksi produsen lain.
3.
Setiap pelaku dalam pasar mendapatkan informasi pasar yang tepat dan sempurna (perfect
knowledge/perfect information), sehingga setiap pelaku dalam pasar mampu membuat keputusan berdasarkan informasi yang tersedia di pasar.
4.
Produsen sebagai price taker,
dimana tidak dapat menetapkan harga. Karena harga sepenuhnya ditentukan berdasarkan tarikan permintaan penawaran di pasar,
sehingga setiap produsen menetapkan harga berdasarkan mekanisme harga yang terjadi di
pasar.
5.
Kebebasan untuk masuk dan keluar (free entry
and exit), dimana setiap perusahaan memepunyai kebebasan untuk masuk dan keluar dalam suatu industri. Perusahaan
baru bebas untuk masuk kedalam industri tanpa adanya hambatan dari para pemain lama. Begitu
pula perusahaan lama memiliki
kebebasan untuk keluar dari industri tersebut apabila melihat potensi pasar yang semakin kecil.[4]
C.
Kelebihan
dan
Kekurangan
Pasar
Persaingan
Sempurna
Pasar persaingan sempurna bagi masyarakat adalah pasar ini memberikan tingkat kemakmuran dan kenikmatan yang
maksimal, karena :
1.
Harga jual
output barang dan jasa yang termurah,
sebab skala produksi yang efisien.
2.
Jumlah output paling
banyak sehingga rasio output per
penduduk maksimal,
karena setiap penduduk memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan dan ini berarti kemakmuran maksimal.
3.
Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi karena tidak perlu membuang waktu untuk memilih barang dan jasa (produk yang
homogen) dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga (informasi sempurna)
4.
Diproduksi barang-barang yang
diperlukan konsumen dengan ongkos produksi yang minimum,
berarti semua skala ekonomi setelah dimanfaatkan, hal ini tergambar pada AC minimum.
Namun demikian, model pasar persaingan sempurna memiliki beberapa kelemahan, yaitu :
a.
Kelemahan dalam hal asumsi, di mana asumsi yang digunakan mustahil untuk terwujud dalam dunia nyata.
b.
Kelemahan dalam pengembangan teknologi, sebab perusahaan tidak mempunyai dan cukup untuk kegiatan riset dan pengembangan produknya.
c.
Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial kepada masyarakat, karena ada biaya sosial yang tidak tercakup dalam biaya perusahaan.
d.
Adanya barang-barang yang bisa dinikmati dan diproduksi secara kolektif (bersama-sama)
dan tidak diperjual belikan dipasar. (misalnya :
keamana dan penegakan hukum)[5]
D.
Pemaksimuman
Keuntungan Jangka Pendek
Dalam bagian ini secara serentak
akan ditunjukan contoh angka tentang biaya produksi, hasil enjualan dan
penentuan keuntungan. Dalam contoh ini akan ditunjukan :
1.
Pertama cara menghitung
total biaya, biaya rata-rata dan biaya marginal.
2.
Cara menghitung hasil
penjualan total, penjualan rata-rata dan penjualan marjinal.
3.
Menunjukan caranya
sesuatu perusahaan menentukan tingakat produksi yang akan memaksimumkan
keuntungan.
Sebelum hal-hal yang dinyatakan
diatas ditunjukan dan diterangkan, akan dirumuskan dua cara untuk menentukan
pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan.
Syarat
pemaksimuman keuntungan
Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh
suatu perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara sebagai berikut :
a.
Membandingkan hasil
penjualan total dengan biaya total.
Keuntungan ditentukan dengan
menghitung dan membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total.
Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan total yang diperoleh dengan
biaya total yang dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai maksimum apabila
perbedaan diantara keduanya adalah maksimum. Maka dengan cara yang pertama ini
keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan total dengan biaya total adalah
yang paling maksimum.
b.
Menunjukan keadaan
dimana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal.
Dengan menggunakan bantuan kurva
atau data baiya rata-rata dan biaya marginal. Pemaksimuman keuntungan dicapai
pada tingkat produksi dimana hasil penjualan marjinal(MR) sama dengan biaya
marjinal(MC) atau MR=MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntunganya apabila
menambah produksinya ketika MR>MC yaitu hasil penjualan marjinal (MR)
melebihi biaya marjinal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan produksi dan penjualan
akan menabah keuntunganya. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu apabila MR<MC ,
mengurangi produksi dan penjualan akan menambah untung. Maka keuntungan maksimum dicapai dalam keadaan dimana MR=MC berlaku. [6]
E.
Dalam
Jangka Panjang
Dalam jangka panjang, semua
input adalah variable. Keadaan ini bisa dianggap stage perencanaan sebelum
perusahaan masuk kedalam industri. Pada stage ini perusahaan akan memutuskan
fasilitas produksi sebesar apa yang harus dibangun (misalnya jumlah optimal
dari fixed cost). Dalam jangka panjang, perusahaan juga tetap berusaha
memaksimumkan profit. Harga ditetapkan pasar dan sama dengan MR. output akan
naik selama MR < MC. Maksimum profit tercapai bila MR = MC.[7]
F. Prinsip-Prinsip
Persaingan Sempurna
Prinsip
dasar profit maximization dari segi out put ialah selama tambahan revenue
dari ekspansi perusahaan (marginal cost), perusahaan tetap ekspansi menambah
produksi.perusahaan tidak akan menambah produksi bila marginal cost dari
ekspansi lebih besar di bandingkan dengan marginal revenue dari ekspansi.
Profit adalah selisih antara revenue dan biaya. Misalnya, untuk satu perusahaan
yang memproduksi kayu dengan harga pasar 200 per meter kubik, marginal revenue
untuk setiap tambahan satu kubik adalah 200. Pemilik perusahaan akan menaikkan
produksi kayu sepanjang marginal cost untuk setiap tambahan satu kubik kurang
dari 200.bila marginal cost lebih besar dari 200, perusahaan akan menambah
produksi.
Untuk profit
maximization dari segi penggunaan input, selama kenaikan penggunaan input
(factor produksi) dalam proses produksi menambah revenue lebih besar dari cost,
kenaikan tersebut akan menambah profit perusahaan. Bila kenaikan input menambah
cost lebih besar besar dari revenue,kenaikan tersebut akan menurunkan input.
Jadi,perusahaan akan memilih tingkat pengunaan input di mana tambahan revenue
akibat tambahan satu unit input (marginal revenue product / MRP) sama dengan
tambahan biaya akibat tanbahan satu unit input (marginal factor cost /MFC).
Karena pada persaingan sempurna harga di tetapkan pasar, berarti
marginal factor cost dari input sama dengan harga. Misalnya , suatu
perusahaan dapat menyewa tenaga kerja (labor/ L) dengan biaya 10
perjam atau 80 perhari (untuk 8 jam). Perusahaan akan meningkatkan penggunaan
tenaga kerja selama setiap tambahan , L akan menigkatkan revenue lebih besar
dari 80 perhari. Perusahaan tidak akan menambah jumlah labor (L)bila kenaikan
satu Lhanya menambahkan semua input. MRP harus sama
dengan harga untuk memaksimumkan profit. Profit di sini adalah pure economic
profit,yakni return di atas semua cost termasuk implicit cost.[8]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Penentuan
keseimbangan di pasaran barang bergantung kepada struktur pasar dari barang
yang diperjualbelikan. Struktur pasar barang dibedakan kepada empat bentuk: (i)
pasar persaingan sempurna,(ii) monopoli, (iii) persaingan monopoli (iv).
2. Pasaran
persaingan sempurna merupakan pasaran barang yang ideal karena mempunyai
ciri-ciri yang memaksimumkan kesejahteraan masyarakat. Ciri-ciri utama
persaingan sempurna adalah: pembeli harga, mudah ke luar masuk,menghasilkan
barang serupa (identical/homogenous), banyak perusahaan dan pembeli mempunyai
pengetahuan yang sempurna mengenai pasar.
3. Keberadaan
pasar persaingan sempurna secara realitas tidak ada, karena ia hanya ada secara
teori. Namun demikian pasar global dewasa ini mengarah pada konsep pasar
persaingan sempurna dalam arti, variabel harga ditentukan oleh kekuatan tarik
menarik antara penawaran dan permintaan pasar.
B.
Saran
Terima kasih, demikian
pembahasan makalah tentang persaingan pasar sempurna, kami menyadari makalah
ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari teman-teman yang
bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah-makalah selanjutnya.
Semoga makalah persaingan pasar sempurna ini bisa menambah pengetahuan dan bisa
bermanfaat untuk pemakalah khususnya dan untuk teman-teman pada umumnya. amiinn
DAFTAR
PUSTAKA
Agus
Wardono, Ekonomi Kelas X, Jawa
Tengah: Viva Pakarindo
Paul
A. Samsuelson dan
William D. Nordhaus, Ilmu
Mikro Ekonomi,
Jakarta: Media Global Edukasi. 2003
William
A. McEachern, Ekonomi
Mikro: Pendekatan Kontemporer,
(Jakarta: Salemba Empat. 2001
M.
NurRianto Al Arif dan Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi : Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional,
Jakarta: Kencana Prenada
Media Group. 2010
Sadono,
Sukirno. Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Yoopi
Abimanyu,Ph D.Ekonomi Manajerial. Bogor:Ghalia Indonesia.2004.
[1]
Agus Wardono, Ekonomi Kelas X, (Jawa
Tengah: Viva Pakarindo) hlm. 62
[2]
Paul A. Samsuelsondan William D. Nordhaus, Ilmu Mikro Ekonomi, ( Jakarta: Media Global Edukasi, 2003 ), hlm. 169.
[3]
William A. Mc Eachern, Ekonomi Mikro:Pendekatan Kontemporer,
(Jakarta: Salemba Empat,2001)
hlm.96.
[4]
M. NurRianto Al Arif dan Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi :Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional, (Jakarta:
Kencana Prenada Media
Group, 2010), hlm.218.
[5] M. NurRianto Al ArifdanEuisAmalia, Teori Mikro Ekonomi :Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2010),
hlm.224.
[6] Sadono, Sukirno. Mikro Ekonomi
Teori Pengantar, ( Jakarta: PT Rajagrafindo Persada). Hlm, 231-232
Making Money - Work/Tennis: The Ultimate Guide
BalasHapusThe way you septcasino.com would https://access777.com/ expect หาเงินออนไลน์ from novcasino betting on the tennis matches of tennis is to bet on the player you like most. But worrione.com you also need a different